Sabtu, 22 Desember 2012

Air Suspension

Air Suspension atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut Suspensi Udara adalah suatu sistem suspensi / peredam getaran pada kendaraan yang memanfaatkan tekanan udara untuk meredam getaran. Udara bertekanan dari kompresor dialirkan ke balon udara (air bellow) yang terbuat dari karet. Balon karet inilah yang menopang kendaraan menggantikan per daun atau per keong (spiral) pada sistem konvensional.

Konfigurasi / jumlah balon karet ini berbeda-beda. Tapi pada umumnya bis2 yang beredar di Indonesia konfigurasinya adalah 2 buah balon karet pada axle depan dan 4 buah balon karet pada axle belakang.



Air Suspension ini ada yang bawaan chassis (built in air suspension) dan ada juga yang rakitan karoseri lokal di Indonesia. Air suspension bawaan chassis umumnya dilengkapi dengan "Levelling Sensor" yang berfungsi mendeteksi kemiringan bis jika bis berbelok. Prinsipnya yaitu tekanan udara akan dipompakan lebih besar ke sisi yg lebih rendah. Misalnya bis belok kekanan, otomatis body akan miring ke kiri. Maka tekanan udara akan diberikan lebih besar ke suspensi sebelah kiri agar ketinggian bis menjadi seimbang.


Untuk mengatur ketinggian bis bisa diatur dari kabin, switch pengatur biasanya ada di dashboard. Di chassis Scania ada 2 switch air suspension yang mempunyai fungsi :
- Satu switch berfungsi menaikkan dan menurunkan ketinggian bis, termasuk ketika bis berjalan.
- Satu switch lagi berfungsi mengembalikan bis pada ketinggian standart (ketingian standart sudah diset dari pabrikan & bisa diubah dengan memakai komputer) dan untuk menentukan posisi parkir (ketika parkir walaupun permukaan jalan miring / tidak rata pada ke-empat poros rodanya tapi ketinggian bis bisa menjadi rata sepanjang masih dalam batas toleransi travelling airsusnya).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar