
Air Suspension atau dalam bahasa Indonesia biasa disebut Suspensi
Udara adalah suatu sistem suspensi / peredam getaran pada kendaraan yang
memanfaatkan tekanan udara untuk meredam getaran. Udara bertekanan dari
kompresor dialirkan ke balon udara (air bellow) yang terbuat dari
karet. Balon karet inilah yang menopang kendaraan menggantikan per daun
atau per keong (spiral) pada sistem konvensional.
Konfigurasi
/ jumlah balon karet ini berbeda-beda. Tapi pada umumnya bis2 yang
beredar di Indonesia konfigurasinya adalah 2 buah balon karet pada axle
depan dan 4 buah balon karet pada axle belakang.

Air Suspension ini ada yang bawaan chassis (built in air suspension)
dan ada juga yang rakitan karoseri lokal di Indonesia. Air suspension
bawaan chassis umumnya dilengkapi dengan "Levelling Sensor" yang
berfungsi mendeteksi kemiringan bis jika bis berbelok. Prinsipnya yaitu
tekanan udara akan dipompakan lebih besar ke sisi yg lebih rendah.
Misalnya bis belok kekanan, otomatis body akan miring ke kiri. Maka
tekanan udara akan diberikan lebih besar ke suspensi sebelah kiri agar
ketinggian bis menjadi seimbang.

Untuk mengatur
ketinggian bis bisa diatur dari kabin, switch pengatur biasanya ada di
dashboard. Di chassis Scania ada 2 switch air suspension yang mempunyai
fungsi :
- Satu switch berfungsi menaikkan dan menurunkan ketinggian bis, termasuk ketika bis berjalan.
-
Satu switch lagi berfungsi mengembalikan bis pada ketinggian standart
(ketingian standart sudah diset dari pabrikan & bisa diubah dengan
memakai komputer) dan untuk menentukan posisi parkir (ketika parkir
walaupun permukaan jalan miring / tidak rata pada ke-empat poros
rodanya tapi ketinggian bis bisa menjadi rata sepanjang masih dalam
batas toleransi travelling airsusnya).